Cara membuat proyeksi aktiva lainnya, termasuk perencanaan kas, penempatan antara bank, aktiva tetap dan inventaris.
Perencanaan kas
1) Kas.
Sejumlah dana yang dalam perusahaan dalam bentuk kas terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.
2) Anggaran kas.
Anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya. Dalam table 8 sebagai contoh dapatlah dilihat bahwa pada bulan Januari terdapat kelebihan kas untuk investasi sebesar Rp. 125.000,-. Pada bulan Februari terdapat tambahan kelebihan sebesar Rp. 45.000,- (Rp. 115.000,- dikurangi Rp. 70.000,-dan demikian pula pada bulan-bulan berikutnya.
Pada bulan Januari, perusahaan semula mempunyai jumlah kas sebesar Rp. 80.000,-. Jumlah penerimaannya sebesar Rp.120.000,- sehingga menjadi Rp.200.000,-. Dengan pengeluaran sebesar Rp.75.000,- maka terdapat sisa pada akhir bulan sebesar Rp. 125.000, – yang dapat dipakai mulai awal Februari. Pada bulan April, perusahaan membayar pinjaman sebesar Rp. 80.000,- dan pengeluaran lain sebesar Rp.100.000,-. Dengan demikian sisanya tinggal Rp. 200.000,-(Rp.380.000,- dikurangi Rp.180.000).
Jadi dengan penyusunan anggaran kas ini dapat diketahui dan diambil keputusan, misalnya menginvestasikan sis akas bulan Januari yang kemungkinan baru akan dipakai bulan April untuk membayar pinjaman. Selama tiga bulan tersebut perusahaan akan memperoleh bunga.
3) Surat berharga.
Kriteria yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam memilih surat berharga adalah :
- Defauld risk, yaitu risiko dikarenakan peminjam tidak dapat membayar bunga dan pokok pinjaman.
- Liquidity risk, yaitu risiko yang disebabkan surat berharga atau asset tidak dapat dijual dengan harga yang wajar.
- Interest rate risk, yaitu risiko yang disebabkan oleh fluktuasi tingkat bunga sehingga return yang diperoleh berubah.
- Return risk, yaitu tingkat keuntungan yang diharapkan dari adanya surat berharga.
4) Piutang,
Merupakan kekayaan atau aktiva perusahaan yang timbul sebagai akibat adanya politik penjualan kredit. Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
baca juga : cara identifikasi tingkat persaingan LKM
Inventaris.
Inventaris berasal dari kata “inventaris” yang berarti daftar barangbarang. Jadi inventaris adalah kegiatan untuk mencatat dan menyusun barang-barang atau bahan yang ada secara benar menurut ketentuan yang berlaku.
Jenis asset yang perlu diinventarisasi yaitu yang pertama asset berwujud atau tangible assets berupa tanah atau lahan, bangunan, infrastruktur, peralatan dan perlengkapan, persediaan barang, yang kedua asset tidak berwujud atau intangible assets berupa hak paten, hak cipta, hak merek dagang, hak atas usaha waralaba atau franchise.
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi disitu. Investasi tersebut dapat dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan, persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi, dan persediaan barang jadi. Jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan berubah-ubah sepanjang tahun.
Aktiva tetap
Aktiva tetap tersebut dapat berupa :
- Tanah, yang dimiliki oleh perusahaan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas. Luas tanah ini tidak akan berpengaruh pada pajak pendapatan meskipun dapat dikenai dengan pajak lain
- Bangunan, yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Pada saat bangunan tersebut habis umurnya, perusahaan dapat membeli bangunan baru yang sama dengan menggunakan dana yang sudah berkumpul sekian tahun.
- Peralatan, yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Semua peralatan tersebut juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang, dan penyusutan ini akan berpengaruh pula pada pembayaran pajak pendapatan.
Penempatan antar bank.
1) Pengertian penempatan antar bank.
Penempatan pada bank lain adalah penempatan dana dalam bentuk interbank call money, tabungan, deposito berjangka, atau bentuk lain yang sejenis, yang dimaksud untuk memperoleh penghasilan.
Penempatan pada bank lain juga dapat diartikan sebagai penempatan atau tagihan atau simpanan milik bank dalam rupiah dan atau valuta asing pada bank lain, baik yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun luar Indonesia baik untuk menunjang kelancaran transaksi antarbank maupun sebagai secondary reserve dengan maksud untuk memperoleh penghasilan.
2) Jenis penempatan pada bank lain antara lain :
- Giro.
- Interbank call money, Merupakan pinjaman antar bank yang terjadi dalam proses kliring.
- Tabungan, Sebagian pendapatan masyarakat yang tidak dibelanjakan disimpan sebagai cadangan guna berjaga-jaga dalam jangka pendek.
- Deposit on call, Deposito yang berjangka waktu minimal tiga hari dan paling lama kurang dari satu bulan.
- Deposito berjangka Adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank.
- Sertifikat deposito, diterbitkan atas unjuk dengan nominal tertentu. Jangka waktunya pun bervariasi sesuai dengan keinginan bank. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah jatuh tempo. Namun apabila investor memerlukan dana, maka dapat pula sertifikat deposito ini diperjualbelikan apakah kepada lembaga ataupun pihak umum.
- Margin deposit Adalah sejumlah uang yang oleh bank melalui perjanjian pengikatan tertentu (ada yang hanya mekanisme blokir, ada yang pakai perjanjian gadai) digunakan sebagai jaminan pembayaran terhadap fasilitas kredit bank yang diberikan kepada debiturnya. Istilah margin menunjukkan bahwa bisa saja jumlah uang yang dijaminkan itu berjumkah 10 %, 20% atau berapapun maksimal 100%. Jika lebih dari 100% biasanya istilah margin deposit tidak lagi digunakan, melainkan cash collateral.
- Proyeksi arus kas.
Komponen , diisi character sebanyak 5 digit yaitu sandi perkiraan-perkiraan berikut:
Arus Kas Masuk
- Saldo awal kas adalah proyeksi posisi awal dari pos kas pada posisi tanggal laporan.
- Saldo awal giro pada BI adalah saldo giro pada Bank Indonesia pada posisi tanggal laporan setelah dikurangi dengan GWM.
- Penerimaan SBI/SWBI adalah proyeksi penerimaan dari SBI atau SWBI yang akan dijual di pasar sekunder atau penerimaan dari pelunasan SBI/SWBI yang sudah jatuh tempo.< /li>
- Transaksi antar bank adalah proyeksi penerimaan dari tagihan kepada bank lain, baik berupa pembayaran angsuran maupun berupa pelunasan, serta proyeksi penerimaan dari penempatan bank lain. Dalam pengertian pos ini adalah pelunasan pinjaman oleh bank lain dan penerimaan pinjaman dari bank lain.
- Penjualan/pelunasan surat-surat berharga adalah proyeksi jumlah surat berharga yang akan dijual di pasar sekunder atau penerimaan dari pelunasan surat-surat berharga yang sudah jatuh tempo.
- Angsuran kredit oleh nasabah adalah proyeksi penerimaan angsuran atau pelunasan kredit oleh nasabah.
- Penerimaan dana pihak ketiga adalah proyeksi penerimaan simpanan pihak ketiga berupa penempatan oleh nasabah dalam bentuk giro, tabungan, deposito termasuk deposit on call dan sertifikat deposito.
- Pendapatan operasional adalah proyeksi pendapatan operasional antaralain berupa penerimaan bunga, fee, atau penerimaan operasional lainnya (termasuk penerimaan bunga/kupon dari penanaman pada surat berharga).
- Trade financing adalah proyeksi penerimaan yang berasal dari transaksitrade financing yang dilakukan oleh bank.
- Pinjaman diterima adalah proyeksi penerimaan dana yang diperoleh bank yang berasal dari pinjaman dari kreditur (termasuk pinjaman dari bank lain dengan loan agreement).
- Lain-lain adalah proyeksi arus kas masuk di luar pos -pos tertentu.
Arus Kas Keluar
- Pembelian SBI/SWBI adalah proyeksi SBI/SWBI yang akan dibeli oleh bank baik di pasar primer maupun di pasar sekunder.
- Pembelian surat berharga adalah proyeksi jumlah surat berharga yang akan dibeli oleh bank baik di pasar primer maupun di pasar sekunder.
- Pencairan kredit oleh nasabah adalah proyeksi penarikan fasilitas kredit oleh nasabah baik dari sisi kelongaran tarik dari fasilitas yang sudah disediakan maupun penarikan dari penyediaan fasilitas baru
- Pembayaran dana pihak ketiga adalah proyeksi penarikan simpanan pihak ketiga dalam bentuk giro, tabungan, deposito termasuk deposit on call dan sertifikat deposito oleh nasabah. Penarikan simpanan pihak ketiga tidak termasuk simpanan yang memiliki sifat diperpanjang (roll over)
- Angsuran kredit dari BI adalah proyeksi pembayaran angsuran atau pelunasan kredit likuiditas atau fasilitas pinjaman lainnya yang diterima dari Bank Indonesia.
- Transaksi antar bank adalah proyeksi pembayaran angsuran atau pelunasan kewajiban kepada bank lain, serta proyeksi penempatan pada bank lain.
- Angsuran pinjaman yang diterima adalah proyeksi pembayaran angsuran atau pelunasan pinjaman yang diterima dari pihak lain selain Bank Indonesia atau antar bank.
- Trade financing adalah proyeksi penerimaan yang berasal dari transaksi trade financing yang dilakukan oleh bank.
- Biaya operasional adalah proyeksi jumlah biaya operasional bank antaralain biaya bunga, gaji pegawai, sewa gedung dan biaya operasional lainnya.
- Lain-lain.
- Hari ke 1 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 1 hari kerja berikutnya
- Hari ke 2 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 2 hari kerja berikutnya
- Hari ke 3 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 3 hari kerja berikutnya
- Hari ke 4 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 4 hari kerja berikutnya
- Hari ke 5 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 5 hari kerja berikutnya
- Hari ke 6 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 6 hari kerja berikutnya
- Hari ke 7 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 7 hari kerja berikutnya
- Hari ke 8 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 8 hari kerja berikutnya
- Hari ke 9 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksipenerimaan/ pengeluaran kas 9 hari kerja berikutnya
- Hari ke 10 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksipenerimaan/ pengeluaran kas 10 hari kerja berikutnya
- Hari ke 11 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksipenerimaan/ pengeluaran kas 11 hari kerja berikutnya
- Hari ke 12 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 12 hari kerja berikutnya
- Hari ke 13 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran k
as 13 hari kerja berikutnya - Hari ke 14 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas 14 hari kerja berikutnya
- Minggu ke 3 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas pada minggu ke 3 setelah tanggal laporan
- Minggu ke 4 (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksi penerimaan/ pengeluaran kas pada minggu ke 4 setelah tanggal laporan18. 2 s/d 3 bulan (dalam jutaan Rupiah/ribuan USD), diisi dengan proyeksipenerimaan/ pengeluaran kas setelah bulan ke 1 sampai dengan bulan ke 3 setelah tanggal laporan
Pos-pos :
100 Kas
131 Penempatan pada Bank lain Dalam Negeri
132 Penempatan pada Bank lain Luar Negeri
140 Surat berharga yang Dimiliki
170 Kredit yang Diberikan
223 Antarkantor Aktiva Dalam Negeri
224 Antarkantor Aktiva Luar Negeri
300 Giro
320 Tabungan
330 Simpanan Berjangka
351 Kewajiban pada Bank Lain Dalam Negeri
352 Kewajiban pada Bank Lain Luar Negeri
393 Antarkantor Pasiva Dalam Negeri
394 Antarkantor Pasiva Luar Negeri
515 Posisi Spot Beli yang Masih Berjalan-Terkait dengan Bank
520 Posisi Spot Beli yang Masih Berjalan-Tidak Terkait dengan Bank
571 Posisi Spot Jual yang Masih Berjalan-Terkait dengan Bank
572 Posisi Spot Jual yang Masih Berjalan-Tidak Terkait dengan Bank
599 Garansi yang Diberikan