Produk pinjaman
Yaitu produk pinjaman berupa kredit umum, kredit investasi atau modal kerja, kredit konsumtif, dan kredit kepemilikan kendaraan.Menurut PSAK No.31 (Revisi tahun 2007), menerangkan bahwa kredit adalah peminjaman atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan bunga, imbalan, atau pembagian hasil keuntungan.
Jenis-jenis kredit
1) Jenis kredit menurut bentuknya :
a) Kredit rekening koran.
Debitur ddiberi hak untuk menarik dana dalam rekening koran sampai dengan sebesar plafon yang ditetapkan.
b) Installment loan.
Kredit yang angsuran pokok dan bunganya dilakukan secara teratur menurut jadwal waktu yang telah disepakati antara bank dengan debitur, dengan nilai konstan selama berlangsungnya kredit tersebut. (Angsuran pokok akan meningkat dan angsuran bunga akan menurun).
2) Jenis kredit menurut jangka waktunya :
a) Kredit Jangka Pendek.
Berjangka waktu maksimum 1 tahun, termasuk kredit tanaman musiman yang berjangka waktu lebih dari satu tahun.
b) Kredit Jangka Menengah.
Berjangka waktu antara 1 sampai 3 tahun, kecuali kredit untuk tanaman musiman.
c) Kredit Jangka Panjang.
Berjangka lebih dari 3 tahun, seperti kredit produktif, perumahan dan kendaraan.
3) Jenis Kredit menurut kegunaannya :
a) Kredit Modal Kerja.
Diberikan dengan tujuan untuk membiayai modal kerja usaha, seperti pembelian barang dagangan.
b) Kredit Investasi.
Diberikan untuk membiayai investasi suatu usaha, misalnya kredit pembangunan pabrik, pembelian mesin dan penyiapan infrastrukturlainnya.
c) Kredit Konsumsi.
Diberikan untuk keperluan konsumsi (personal loan), seperti KPR, kredit kendaraan, kredit kendaraan.
baca juga : cara identifikasi tingkat persaingan LKM
Plafond
Adalah batas tertinggi biaya, kredit, dan sebagainya yang disediakan. Misalnya pada bidang koperasi plafon kredit adalah berapa besar maksimum kredit yang dapat diberikan kepada setiap anggota koperasi.
Syarat
Syarat pengajuan kredit harus dipenuhi disesuaikan dengan agunan. Agunan seperti sertifikat, BPKB, bilyet atau tabungan. Prosedur syarat pemberian pinjaman terdiri dari :
- Mengisi formulir yang disediakan.
- Fotocopy KTP.
- Fotocopy Kartu Keluarga.
- Fotocopy STNK, BPKB.
- Pas foto uk 4 x 6 dan uk 3 x 4.
- Fotocopy kwintansi jual beli.
- Fotocopy PBB.
- Fotocopy sertifikat lain yang dibutuhkan seperti rumah, tanah, dan lainnya.
Cara pengambilan dan penyetoran pinjaman yaitu kredit pinjaman diambil dan disetor tiap periodenya oleh nasabah di tempat langsung.
baca juga : cara analisis struktur pasar
Tingkat suku bunga
1) Pengertian bunga, suku bunga, dan tingkat suku bunga.
Bunga adalah imbalan jasa atas pinjaman uang, imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut “pokok utang” (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa (bunga) dalam suatu periode tertentu disebut “suku bunga”.
Miller, RL dan Vanhoose, mengatakan bahwa suku bunga adalah sejumlah dana, dinilai dalam uang, yang diterima si pemberi pinjaman (kreditor), sedangkan suku bunga adalah rasio dari bunga terhadap jumlah pinjaman. Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan uang untuk jangka waktu tertentu atau harga dari penggunaan uang yang dipergunakan dan akan dikembalikan pada saat mendatang.
Menurut Keynes berpendapat, bahwa tingkat suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Dalam menentukan tingkat suku bunga berlaku hukum permintaan dan penawaran. Apabila penawaran uang tetap, semakin tinggi pendapatan nasional semakin tinggi tingkat suku bunga.
Bunga adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat ke depan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan.
2) Fungsi tingkat suku bunga.
Tingkat suku bunga mempunyai beberapa fungsi atau peranan penting dalam perekonomian, yaitu:
- Membantu mengalirnya tab
ungan berjalan kearah investasi guna mendukung pertumbuhan perekonomian. - Mendistribusikan jumlah kredit yang tersedia, pada umumnya memberikan dana kredit kepada proyek investasi yang menjanjikan hasil tertinggi.
- Menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan permintaan akan uang dari suatu negara.
- Merupakan alat penting menyangkut kebijakan pemerintah melalui pengaruhnya terhadap jumlah tabungan dan investasi.
3) Teori tingkat suku bunga.
Adapun dua teori dalam penentuan tingkat suku bunga yang dikemukakan oleh Sunariyah yaitu :
a) Teori Klasikal
Menurut Teori Klasik, teori tingkat suku bunga merupakan teori permintaan penawaran terhadap tabungan. Teori ini membahas tingkat suku bunga sebagai suatu faktor pengimbang antara permintaan dan penawaran daripada investable fund yang bersumber dari tabungan.
Menurut teori klasik, bahwa tabungan masyarakat adalah fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menabung. Artinya pada tingkat suku bunga yang lebih tinggi masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungannya.
Investasi juga merupakan fungsi dari tingkat suku bunga. Makin tinggi tingkat suku bunga, maka keinginan masyarakat untuk melakukan investasi menjadi semakin kecil. Hal ini karena biaya penggunaan dana (cost of capital) menjadi semakin mahal, dan sebaliknya makin rendah tingkat suku bunga, maka keinginan untuk melakukan investasi akan semakin meningkat.
b) Teori Keynessian.
Teori penentuan tingkat suku bunga Keynes dikenal dengan teori liquidity prefence. Keynes mengatakan bahwa tingkat bunga semata-mata merupakan fenomena moneter yang mana pembentukannya terjadi di pasar uang. Artinya tingkat suku bunga ditentukan oleh penawaran dan permintaan akan uang.
Dalam Konsep Keynes, alternatif penyimpangan kekayaan terdiri dari surat berharga (bonds) dan uang tunai. Asumsi Teori Keynes adalah dasar pemilikan bentuk penyimpangan kekayaan adalah perilaku masyarakat yang selalu menghindari resiko dan ingin memaksimumkan keuntungan.
Dalam teori Keynes dikenal tiga motif yang mendasari permintaan uang masyarakat, yaitu :
- Keperluan Transaksi (Transaction Motive). Yaitu motif memegang uang untuk keperluan transaksi sehari-hari. Besarnya uang untuk keperluan ini tergantung kepada besarnya pendapatan
- Keperluan Berjaga-jaga. Yaitu motif memegang uang karena adanya ketidakpastian mengenai masa datang. Motif transaksi dan motif berjagajaga merupakan fungsi positif dari tingkat pendapatan.
- Keperluan Spekulasi. Yaitu motif memegang uang untuk keperluan spekulasi dan mencari keuntungan sebagaimana motif berjaga-jaga, motif permintaan uang untuk spekulasi ini timbul akibat adanya ketidakpastian di masa yang akan datang. Keynes mengatakan bahwa motif ini berdasarkan kepada keinginan untuk mendapatkan keuntungan dengan mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Gambar
- menunjukkan uang kas diperlukan untuk setiap tingkat pendapatan, berapapun tingkat suku bunga yang berlaku nilai MT dan MP tidak elastis terhadap perubahan tingkat suku bunga. Pada gambar
- permintaan uang untuk spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga, yaitu: Apabila tingkat bunga tinggi permintaan rendah karena orang lebih suka memegang surat berharga seperti obligasi daripada memegang uang. Sebagai contoh, pada r0 permintaan uang pada spekulasi adalah sebanyak MS1 semakin menurun tingkat bunga semakin banyak permintaan uang untuk spekulasi karena orang lebih suka memegang uang daripada obligasi. Sebaliknya MSp elastis terhadap perubahan tingkat suku bunga dan mempunyai hubungan yang negatif.