a. Penetapan segmentasi pasar adalah sebagai berikut :
1. Segmentasi pasar berdasarkan geografi
Perlu membagi pasar ke dalam unit-unit geografi yang berbeda seperti negara, negara bagian, provinsi, wilayah, daerah, kota, desa. Perusahaan tersebut bisa memutuskan untuk beroperasi didalam satu atau beberapa wilayah geografis atau beroperasi dalam semua wilayah tetapi memerhatikan variasi-variasi kebutuhan dan pilihan geografis tersebut.
2. Segmentasi pasar demografi
Merupakan pembagian pasar ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan variabel-variabel demografi seperti usia, jenis kelamin, jumlah penduduk, jumlah keluarga, pendapatan, pekerjaan, jenjang pendidikan, kewarganegaraan. Variabel demografi merupakan dasar paling populer untuk membedakan kelompok-kelompok konsumen.
Misalkan lembaga A untuk melayani kebutuhan konsumen untuk itu diperlukan pelatihan kejuruan dan penyuluhan psikologis. Namun lembaga itu tidak mampu melayani semua jenis orang dikarenakan fasilitas. Segmentasi ganda bagi orang-orang dimana mereka dibedakan menurut usia, jenis kelamin, dan pendapatan. Lembaga ini telah memutuskan hanya melayani para usia kerja dengan pendapatan rendah.
baca juga : mekanisme pasar permintaan dan penawaran
3. Segmentasi pasar psikografi.
Dalam segementasi psikografi, orang-orang di dalam kelompok demografi yang sama dapat memperlihatkan profil psikolografi yang sangat berbeda. Segmentasi psikografi, merupakan para pembeli dibagi kedalam kelompok yang berbeda-beda berdasarkan :
a) Kelas sosial.
Pada kelas sosial, adalah suatu masyarakat tertentu menunjukkan bahwa kelas sosial mempunyai pengaruh kuat terhadap pilihan seseorang, misalkan seseorang terhadap mobil, pakaian, alat rumah tangga, kegiatan, kebiasaan membaca dan sebagainya.
b) Gaya hidup.
Pada gaya hidup minat orang-orang terhadap bermacammacam barang dipengaruhi oleh gaya hidup mereka.
c) Ciri-ciri kepribadian.
Para pemasar menggunakan kepribadian terhadap produkproduk yang berkaitan dengan kepribadian konsumen.
Misalkan empat jenis kepribadian peminum (konsumen) yang dapat membantu mengembangkan iklan khusus guna mencapai peminum (konsumen) tersebut.
4. Segmentasi perilaku/tingkah laku (behavioristik)
Dalam segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian mereka terhadap produk tertentu. Banyak pemasar berpendapat bahwa variabel behavioristik merupakan titik awal terbaik untuk membuat segmensegmen pasar. Para pembeli dibedakan menurut kesempatan ketika memperoleh gagasan membeli atau memakai produk. Segmentasi kesempatan dapat membantu perusahaan menambah produk.
Segmentasi perilaku/tingkah laku (behavioristik) mengelompokkan pembeli sebagai berikut :
a) Kemampuan membeli.
Kemampuan untuk membeli produk dapat dibatasi oleh sejumlah faktor yang banyak
diantaranya :
1) Faktor biaya.
Jika produk merupakan barang diskresioner atau jika ada alternatif bentuk produk yang lebih murah, harga dan atau Peminum reparatif Peka dan tanggap terhadap kebutuhan-kebutuhan orang lain dan menyesuaikan diri dengan kebutuhankebutuhan mereka dengan mengorbankan aspirasinya sendiri.
2) Faktor kemasan dan ukuran.
Penjualan bentuk produk dapat dibatasi ole
h persyaratan ruangan dan ukuran. Beberapa pembeli potensial komputer, rumahan, televisi layar lebar, dan produk-produk serupa itu menghadapi masalah ruang dalam meletakkan barang-barang ini. Demikian pula keterbatasan ruangan dapat menghambat pembelian produk dalam volume besar.
h persyaratan ruangan dan ukuran. Beberapa pembeli potensial komputer, rumahan, televisi layar lebar, dan produk-produk serupa itu menghadapi masalah ruang dalam meletakkan barang-barang ini. Demikian pula keterbatasan ruangan dapat menghambat pembelian produk dalam volume besar.
3) Ketersediaan tempat.
Biaya untuk mendapatkan produk dapat merupakan fungsi dari faktor lokasi. Misalnya penduduk di pendalaman kurang mengetahui tentang perawatan kesehatan dan karena jarang mengunjungi dokter. Begitu juga pembelian barang-barang murah, pembelian barang-barang yang dapat ditangguhkan dapat ditingkatkan dengan memperbaiki kemudahan pelanggan mendapat produk.
4) Pemanfaatan penggunaan yang dirasakan.
Penentuan utama dari ketersediaan untuk membeli suatu bentuk atau kelas produk adalah persepsi pembeli mengenai manfaat produk untuk satu atau lebih situasi penggunaan. Untuk menentukan mengapa pembeli-pembeli potensial tertentu tidak memakai produk untuk satu atau lebih dari penggunaan ini, berikut ini beberapa spesifik perlu diajukan :
a) Produk dan jasa yang berkaitan.
Pemakaian mungkin terbatas karena produk dan jasa yang berkaitan yang penting untuk penggunaan yang memuaskan tidak memadai.
b) Masalah penggunaan.
Beberapa produk dirasakan tidak berfungsi sama baiknya untuk segala penggunaan. Adalah penting untuk mengenali situasi-situasi dalam mana masalah ini terjadi dan untuk menentukan apakah masalah terletak pada aspek-aspek produk atau karena kekurangan pengetahuan pemakai mengenai bagaimana menggunakan produk dengan benar.
c) Kesesuaian nilai atau pengalaman.
Jika produk baru mengharuskan perubahan pada perilaku konsumen atau penggunaan yang bertentangan dengan pengalaman pemakai konsumen sebelumnya atau dengan sistem nilai yang luas, kecepatan penyesuaian diri akan menjadi lambat. Misalnya mengenai kodak (kamera dan film) mengenali masalah penggunaan dari lini kameranya dan dengan memecahkan telah mampu memperbaiki penjualan produk yang berkaitan (film).
baca juga : pasar dan segmen pasar
5. Risiko yang dirasakan.
Kesediaan untuk membeli suatu produk juga tergantung pada macam risiko yang dirasakan oleh para pembeli potensial. Risiko yang dirasakan akan muncul jika para pembeli percaya bahwa ada kemungkinan besar untuk mengambil keputusan yang salah dan bahwa akibat dari keputusan yang salah sangat besar. Secara spesifik ada enam macam risiko yang mungkin muncul jika membeli suatu bentuk atau kelas produk yaitu :
- Risiko ekonomis atau keuangan, jika harga beli, biaya pemeliharaan atau biaya operasi tinggi.
- Risiko waktu atau kenyamanan, jika ada kemungkinan untuk menyita waktu yang cukup lama dalam membeli atau menggunakan produk.
- Risiko prestasi, jika ada kekhawatiran mengenai seberapa baik fungsi pokok dari produk atau jasa dapat bekerja.
- Risiko fisik, jika ada ancaman terhadap kesehatan atau penampilan pembeli.
- Risiko sosial, jika pembelian atau penggunaan suatu produk dapat memepengaruhi sikap dari kelompok acuan terhadap pembeli.
- Risiko psikologis, jika pembelian atau penggunaan produk dapat memengaruhi citra diri atau harga diri pembeli.